Chat disini



Minggu, 06 Maret 2011

Si Pahit Lidah VS Si Mata Empat

Alkisah di jaman itu, si Mata Empat dan si Pahit Lidah adalah ada dua jawara yang sangat disegani oleh lawan-lawannya. Karena saling penasaran dengan kesaktian masing-masing, si Pahit Lidah dan si Mata Empat memutuskan untuk menguji kesaktian mencari siapa yang paling sakti.

Bukan dengan cara berantem bertanding, melainkan dengan cara tidur menelungkup dibawah rumpun bunga aren. siapa yang mampu menghindari terjangan bunga aren maka dialah yang akan menjadi pemenang. si Mata Empat menjadi yang pertama menjalani ujian. Dia tidur menelungkup dibawah rumpun bunga aren, dan si Pahit Lidah yang bertugas memotong bunga aren. Bunga aren pun deras berjatuhan ke bawah, namun semua dapat dihindari oleh si Mata Empat.

Si Mata Empat dengan mudah menghindari bunga aren yang berat dan lebat yang terus menghujam kebawah. Ini dikarenakan si Mata Empat memiliki dua mata tambahan di bagian belakang kepalanya. sehingga bukan perkara sulit untuk dia menghindari bunga aren.

Tibalah giliran si Pahit Lidah yang menelungkup tidur di bawah gugusan bunga aren, dan bergantian si Mata Empat yang memanjat pohon dan memotong bunga aren. Gugusan bunga yang berat itupun menghujam tubuh si Pahit Lidah. Ia pun tewas.

Sekarang kemenangan berada ditangan Si Mata Empat. Ia menjadi jawara yang paling sakti. Namun ia masih diliputi rasa penasaran. dibenaknya terus berfikir "benarkah si Pahit Lidah ini dijuluki begitu karena lidahnya pahit?". Atas rasa penasaran itu, si Mata Empat menyentuhkan jarinya ke mulut si Pahit Lidah sehingga mengenai liur si Pahit Lidah. Setelah itu si Mata Empat pun mengisap jarinya.

Ternyata rasa penasarannya tadi telah membawa dia ke kematian. Ya, karena ternyata air liur si Pahit Lidah mengandung racun. Duo jawara ini pun mati dalam waktu yang hampir berbarengan.

Kalau ada yang mau berkunjung ke makam si Pahit Lidah dan si Mata Empat masih ada kok, lokasinya di Danau Ranau, Kabupaten OKU (Ogan Komering Ulu) Propinsi Sumatera Selatan. Ceita ini pasti tidak asing bagi orang sumsel, kalau saya tidak salah di daerah Lahat juga ada patung yang menjadi korban dari sipahit lidah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar